Berita

Buletin SKDR Minggu Epidemiologi ke-47 Tahun 2025 Puskesmas Kratonan - Kota Surakarta

Buletin SKDR Minggu ke-47 Tahun 2025

Puskesmas Kratonan – Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Pada Minggu Epidemiologi ke-47 Tahun 2025, Puskesmas Kratonan mencatat 1.430 kunjungan, dengan 1.316 kunjungan berasal dari wilayah kerja. Pemantauan SKDR minggu ini kembali menunjukkan dinamika penyakit potensial KLB yang perlu dicermati, terutama menjelang puncak musim penghujan.

Gambaran Umum Situasi Minggu ke-47

Penyakit ISPA masih menjadi kasus terbanyak, mencapai 294 kasus, dengan persebaran cukup merata di tiga kelurahan. Beban terbesar terdapat di Danukusuman (130 kasus) dan Joyontakan (120 kasus), sementara Kratonan mencatat 44 kasus.

Selain ISPA, tercatat pula:

  • 2 kasus Diare Akut
  • 2 kasus Pneumonia
  • 2 kasus Suspek Dengue
  • 3 kasus Suspek Demam Tifoid

Pada minggu ini muncul 1 alert baru untuk Pneumonia, dan telah diverifikasi oleh petugas surveilans.

Analisis Penyakit Potensial KLB

1. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

ISPA tetap mendominasi dan menunjukkan kecenderungan meningkat dalam tiga minggu terakhir.
RW dengan beban tertinggi:

  • Kratonan: RW 1 (15 kasus), RW 5 (10 kasus)
  • Danukusuman: RW 8 (22 kasus), RW 15 (18 kasus)
  • Joyontakan: RW 5 (44 kasus), RW 6 (28 kasus)

Peningkatan ini selaras dengan pola musim penghujan dan aktivitas sosial masyarakat yang tinggi.

2. Pneumonia

Kasus pneumonia muncul 2 kasus, seluruhnya di Kratonan RW 1, yang juga merupakan RW dengan beban ISPA tertinggi.

Hal ini memperkuat dugaan adanya progresi klinis ISPA yang tidak tertangani optimal, terutama pada kelompok rentan (balita & lansia).

3. Diare Akut

Meskipun jumlahnya menurun menjadi 2 kasus, kasus masih muncul di RW yang sebelumnya memiliki kejadian diare berulang.

Lokasi minggu ini:

  • Danukusuman RW 12
  • Joyontakan RW 6

Penurunan jumlah kasus perlu tetap dicermati karena faktor sanitasi dan akses air bersih belum sepenuhnya stabil.

4. Suspek Demam Tifoid

Terdapat 3 kasus pada minggu ini, setelah sempat tidak muncul pada minggu 46.
Lokasi:

  • Danukusuman RW 6
  • Joyontakan RW 3 dan RW 5

Kemunculan kembali tifoid menjadi indikasi risiko kontaminasi makanan atau peralatan makan yang masih ada di masyarakat.

5. Suspek Dengue

Muncul 2 kasus yang seluruhnya berada pada satu klaster:

  • Joyontakan RW 2

Pola ini memperkuat potensi peningkatan kasus DBD di musim hujan dan perlunya tindakan PSN secara terarah.

Kesimpulan

  1. ISPA tetap menjadi penyakit dominan, dengan tren meningkat selama tiga minggu berturut-turut.
  2. Pneumonia muncul sebagai alert, dan berada pada RW dengan ISPA tertinggi.
  3. Diare dan tifoid menunjukkan penurunan, namun masih terjadi pada RW yang sama seperti minggu sebelumnya.
  4. Joyontakan dan Danukusuman menjadi wilayah dengan beban penyakit tertinggi.
  5. Kasus dengue muncul sebagai klaster, menandakan perlunya kewaspadaan lingkungan.

Rekomendasi Tindak Lanjut

  1. Pengendalian ISPA
    • Edukasi etika batuk dan penggunaan masker.
    • Pastikan ventilasi rumah baik & buka jendela harian.
    • Fokus intervensi RW dengan beban tertinggi.
  2. Pencegahan Pneumonia
    • Pemantauan balita & lansia yang memiliki ISPA berulang.
    • Edukasi tanda bahaya pneumonia kepada keluarga.
  3. Pengendalian Penyakit Pencernaan
    • Air minum harus dimasak hingga mendidih.
    • Perkuat CTPS dan kebersihan makanan.
    • Surveilans sanitasi rumah pada kasus berulang.
  4. Antisipasi Dengue
    • PSN 3M Plus di Joyontakan RW 2.
    • Pemeriksaan jentik berkala oleh kader & petugas.
  5. Pencegahan Tifoid
    • Kebersihan makanan rumah & pedagang keliling.
    • Advokasi keamanan jajanan sekolah.

Buletin SKDR Pekan 47 bisa di unduh melalui tautan berikut : https://pkm-kratonan.surakarta.go.id/downloadfe

Berita Lainnya