Admin
17-11-2025
Buletin SKDR Minggu ke-46 Puskesmas Kratonan
Buletin SKDR Minggu ke-46 Tahun 2025: Kewaspadaan ISPA dan Penyakit Berbasis Lingkungan Meningkat
Pada Minggu Epidemiologi ke-46 Tahun 2025, Puskesmas Kratonan kembali merilis laporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Pelaporan minggu ini berjalan sangat baik dengan 100% ketepatan waktu dan 100% kelengkapan data, menunjukkan komitmen kuat petugas dalam melakukan pemantauan dini penyakit potensial KLB.
Total kunjungan pasien mencapai 1.273 kunjungan, dengan 1.232 kasus berasal dari dalam wilayah kerja (Kratonan, Danukusuman, dan Joyotakan).
📊 Gambaran Umum Situasi SKDR Minggu ke-46
Pada minggu ini terdapat tiga penyakit potensial KLB yang memerlukan perhatian:
1. ISPA – Tren kembali meningkat
ISPA masih menjadi penyakit dengan kasus terbanyak. Tercatat 294 kasus, dengan 199 kasus berasal dari wilayah kerja. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan pekan ke-45 dan bahkan lebih tinggi dari pekan ke-44.
Sebaran kasus menunjukkan beberapa RW mengalami beban tertinggi:
Kratonan: RW 1 (12 kasus), RW 4 (7 kasus)
Danukusuman: RW 8 (15 kasus), RW 10 (14 kasus), RW 9 (13 kasus)
Joyotakan: RW 2 & RW 3 (masing-masing 32 kasus)
Pola ini menunjukkan area padat penduduk dan aktivitas masyarakat yang intens berpengaruh pada penularan.
2. Diare Akut – Meningkat dan memunculkan alert
Terdapat 5 kasus diare akut dan semuanya memunculkan alert yang telah diverifikasi oleh petugas surveilans. Persebarannya:
Danukusuman: RW 2 (2 kasus), RW 14 (1 kasus)
Joyotakan: RW 5 (1 kasus), RW 6 (1 kasus)
Kratonan: Tidak ada kasus pada pekan ini
Kasus yang bersifat berulang di beberapa RW mengindikasikan kemungkinan masalah air bersih atau kebersihan lingkungan.
3. Diare Berdarah/Disentri – Kasus tunggal namun berisiko
Satu kasus disentri ditemukan di:
Danukusuman RW 15
Disentri termasuk penyakit dengan risiko penularan tinggi sehingga membutuhkan respon cepat karena berpotensi menimbulkan kluster terutama dalam satu keluarga.
📌 Kesimpulan
Situasi minggu ke-46 menunjukkan tren kenaikan ISPA dan munculnya dua alert penyakit berbasis lingkungan (diare dan disentri). Pola persebaran yang mengelompok pada RW tertentu menjadi fokus intervensi, terutama pada RW dengan kepadatan penduduk dan sanitasi yang kurang optimal.
📌 Rekomendasi
Pencegahan ISPA
Gunakan masker ketika sakit, terapkan etika batuk, buka ventilasi rumah.
Edukasi di RW dengan kasus tinggi.
Pengendalian Diare
Pastikan konsumsi air minum yang aman.
Tingkatkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun.
Periksa sumber air di RW dengan kasus berulang.
Pengendalian Disentri
Pastikan kebersihan makanan dan alat makan.
Jaga sanitasi jamban dan mencegah penularan dalam rumah.