Berita

Buletin SKDR Minggu Epidemiologi ke-41 Tahun 2025 Puskesmas Kratonan - Kota Surakarta

Buletin SKDR Pekan ke-41 — “Waspada Kasus Diare, ISPA Masih Mendominasi!”

Puskesmas Kratonan kembali melaporkan hasil pemantauan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) untuk Minggu Epidemiologi ke-41 Tahun 2025. Pelaporan berlangsung tepat waktu dan lengkap (100%), menunjukkan komitmen kuat tim surveilans dalam menjaga kewaspadaan terhadap penyakit menular di wilayah kerja yang mencakup Kelurahan Kratonan, Danukusuman, dan Joyontakan.

Selama minggu ini, tercatat 1.212 kunjungan pasien dari wilayah kerja dan 5 jenis penyakit potensial KLB yang dilaporkan, yaitu:

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

Diare Akut

Suspek Demam Tifoid

Pneumonia

Suspek Dengue

📊 Gambaran Umum Kasus Pekan ke-41

Kasus ISPA masih mendominasi dengan 213 kasus, diikuti oleh Demam Tifoid (5 kasus), Diare Akut (6 kasus), Pneumonia (2 kasus), dan 1 kasus Suspek Dengue.
Dibanding pekan sebelumnya, ISPA menunjukkan stabilitas tinggi, namun kasus diare mengalami peningkatan signifikan dari 2 menjadi 6 kasus dan menimbulkan 1 alert yang telah diverifikasi oleh petugas surveilans.

💧 1. Diare Akut – Alert Minggu ke-41

📍 Kasus tersebar di Kratonan (RW 2), Danukusuman (RW 7), dan Joyontakan (RW 2 & 6).
Kenaikan kasus diare menunjukkan masih adanya tantangan dalam perilaku hidup bersih dan sanitasi air rumah tangga. RW 6 Joyontakan tercatat sebagai lokasi berulang dalam dua bulan terakhir, menandakan kemungkinan pencemaran sumber air dan perilaku kebersihan yang belum optimal.

💡 Tindak lanjut: petugas surveilans bersama sanitarian telah melakukan penyelidikan epidemiologi, edukasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), serta pemeriksaan sumber air untuk memastikan tidak ada kontaminasi dari sistem pembuangan limbah rumah tangga.

🍽️ 2. Suspek Demam Tifoid – 5 Kasus Positif Laboratorium

📍 Kasus ditemukan di RW 1 Kratonan, RW 1 & 14 Danukusuman, serta RW 2 & 5 Joyontakan.
Sebagian besar pasien menunjukkan hasil laboratorium positif tifoid. Peningkatan ini erat kaitannya dengan konsumsi makanan dari luar rumah yang tidak higienis, terutama di wilayah dengan aktivitas kuliner padat seperti Danukusuman.

💡 Analisis epidemiologi menunjukkan kemungkinan common source infection akibat kontaminasi makanan atau air minum yang dikonsumsi oleh beberapa individu dalam waktu berdekatan.

💡 Tindak lanjut: inspeksi sanitasi pedagang makanan dan pemeriksaan depot air isi ulang di wilayah dengan kasus berulang.

🫁 3. Pneumonia – 2 Kasus Baru

📍 Kedua kasus berasal dari RW 2 dan RW 5 Joyontakan dan merupakan pasien baru, bukan lanjutan kasus ISPA sebelumnya.
Hal ini menunjukkan adanya potensi transmisi antar rumah tangga di wilayah dengan kepadatan tinggi dan ventilasi buruk. Pneumonia juga ditemukan pada anak balita dengan gejala ISPA berat.

💡 Tindak lanjut: dilakukan pemantauan aktif balita, kunjungan rumah, serta edukasi kepada keluarga tentang tanda bahaya pneumonia dan pentingnya pengobatan segera.

🌫️ 4. ISPA – 213 Kasus

📍 Kasus tersebar luas di ketiga kelurahan dengan persebaran tertinggi di RW 8 & 15 Danukusuman serta RW 5 Joyontakan.
Cuaca tidak menentu dan peningkatan polusi udara di perkotaan menjadi faktor utama meningkatnya kasus ISPA. Meskipun sebagian besar bersifat ringan, risiko komplikasi menjadi pneumonia tetap tinggi jika tidak tertangani dengan baik.

💡 Tindak lanjut: kampanye etika batuk dan penggunaan masker, serta pemeriksaan dini bagi kelompok berisiko seperti anak-anak dan lansia.

🦟 5. Suspek Dengue – 1 Kasus

📍 Kasus ditemukan di RW 14 Danukusuman, wilayah padat dengan genangan air rumah tangga.
Meskipun hanya satu kasus, penting untuk mewaspadai potensi penularan dengue menjelang musim hujan. Kasus ini menjadi sinyal dini bagi peningkatan kegiatan PSN 3M Plus di masyarakat.

💡 Tindak lanjut: pemeriksaan jentik nyamuk dan edukasi PSN melalui kader jumantik kelurahan.

⚠️ Status Alert

Minggu ini, 1 alert muncul untuk kasus Diare Akut dan telah diverifikasi oleh petugas surveilans.
Langkah respons cepat dilakukan melalui penyelidikan epidemiologi, pemeriksaan lingkungan sekitar rumah pasien, dan pemberian edukasi kepada keluarga penderita.

💬 Kesimpulan

ISPA masih menjadi penyakit dengan jumlah tertinggi dan sebaran luas.

Diare Akut menjadi fokus utama kewaspadaan minggu ini, menandakan masih perlunya perbaikan perilaku PHBS dan kualitas air.

Demam Tifoid menunjukkan pola penularan dari sumber makanan, perlu intervensi di sektor kuliner.

Kasus Pneumonia dan Dengue menjadi pengingat pentingnya deteksi dini dan pencegahan penyakit berbasis lingkungan.

💡 Rekomendasi

Promosi Kesehatan: Edukasi CTPS dan PHBS di RW 6 Joyontakan & RW 14 Danukusuman.

Kesehatan Lingkungan: Pemeriksaan kualitas air, sanitasi warung makan, dan depot air isi ulang.

Surveilans Aktif: Pemantauan ISPA dan pneumonia pada balita serta lansia di Joyontakan.

Pencegahan DBD: Gerakan PSN 3M Plus menjelang musim hujan.

Kolaborasi Lintas Sektor: Melibatkan kader, sekolah, dan perangkat kelurahan dalam upaya pencegahan berbasis komunitas.

🌿 Penutup

Puskesmas Kratonan berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem kewaspadaan dini, memperkuat peran masyarakat dalam pencegahan penyakit, serta memastikan setiap kasus tertangani dengan cepat dan tepat.
Warga diimbau untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

📥 Unduh Buletin SKDR Minggu ke-41 secara lengkap melalui tautan berikut:
👉 bit.ly/BuletinSKDRKratonan

Berita Lainnya